WAH! KKN UNDIP BERHASIL CIPTAKAN PRODUK INSPIRATIF TERHADAP MASYARAKAT DESA TRUKAN: INOVASI PENGOLAHAN SAMPAH

Desa Trukan (27/7). Sampah menjadi permasalahan utama di Indonesia yang terus menerus meningkat. Sampah bisa mengakibatkan pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara. Dengan terjadinya pencemaran lingkungan, maka ekosistem juga akan terganggu. Selain itu, sampah juga merusak pemandangan. Bahkan lebih parahnya, sampah juga bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Sampah menurut 18 tahun 2008 adalah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah tergolong menjadi 2 (dua) jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses  campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk dan tidak terurai. Maka itu diperlukannya proses pengolahan terhadap sampah demi menghindari penumpukan pada sampah di sekitar permukiman warga.

Masyarakat di Kecamatan Pracimantoro khususnya di Desa Trukan yang dikenal dengan ‘Swasembada Pangan’ yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian petani. Mereka sehari-hari ke sawah untuk memanen rumput atau jagung yang berguna untuk menjadi pakan ternak. Namun yang digunakan dari jagungnya hanya pipil jagung saja,  sehingga limbah berupa bonggol jagung kerap menumpuk di halaman rumah penduduk Desa Trukan. Hal ini kerap menjadi  salah satu faktor pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah organik. Faktor lainnya yaitu masih banyak kegiatan rumah tangga, para pedagangan, dan acara-acara yang diadakan di Desa Trukan yang masih minimnya fasilitas tempat sampah sehingga sampah sampah anorganik seperti plastik bekas minuman, atau bungkus bungkus lainnya berserakan di jalanan.

Dalam upaya memperbaiki masalah yang telah terjadi Mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2022/2023 dari jurusan Ilmu Hukum mencoba memberi inovasi baru kepada warga Desa trukan dalam mengelola baik sampah organik maupun anorganik. Program kerja mahasiswa yang ditawarkan kepada warga memiliki 3 aspek besar yaitu pemeliharaan lingkungan, pengelolaan sampah, dan nilai ekonomis.  

Menurut Undang-Undang nomor 18 Tahun 2008 Pasal 29 Ayat (1)  dijelaskan bahwa ada beberapa larangan mengenai penanganan pembuangan sampah, salah satunya dilarang membakar sampah  yang tidak sesuai dengan teknis pengolahan sampah. Namun warga Desa Trukan masih sering mengolah sampah dengan cara membakar sampah yang kita ketahui bahwa membakar sampah dapat menganggu Kesehatan dan bekas pembakarannya dapat menimbulkan zat berbahaya yang menganggu unsur di dalam tanah. Kami selaku Mahasiswa KKN TIM II menyajikan Pelatihan Teknik Ecobrick kepada ibu-ibu Kader PKK Desa Trukan pada hari Sabtu, 22 Juli 2023 di Balai Desa Trukan yang dapat menjadi alternatif pengolahan sampah anorganik. Dengan hanya membutuhkan alat-alat seperti botol kosong (kering), gunting, kayu, dan sampah plastik. Langkah membuat Ecobrick  yaitu dengan memotong sampah plastik menjadi potongan yang sangat kecil lalu dimasukan kedalam botol plastik dan dipadatkan menggunakan kayu sampai penuh. Ecobrick bisa menjadi alternatif pengganti batu bata, dirangkai menjadi furniture seperti kursi, meja, dan kreasi lainnya.

Tidak kalah menariknya lagi dalam mengolah sampah organik, mahasiswa hukum dari TIM II KKN UNDIP 2022/23 pada tanggal 30 Juli 2023 Pukul 13:00, dengan bekerja sama dengan komunitas pembudidaya maggot kami menjelaskan bagaimana cara mengolah sampah organik menggunakan media maggot kepada Masyrakat Desa Trukan yang bertepatan di Balai Desa Trukan. Dengan menjelaskan materi seputar pengenalan sampah organik, asas-asas pengolahan lingkungan menurut UUPLH dan apasaja keuntungan yang dapat diperoleh dari budidaya maggot demi mengurangi penumpukan sampah maupun bagi pembudidayanya itu sendiri.

Kegiatan program kerja yang mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2022/2023 selenggarakan mendapat respon yang baik dari warga yang sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan serta semangat dalam segala praktik pelatihan yang diadakan. Program kerja kami juga  memiliki manfaat yang banyak bagi Masyarakat Desa Trukan itu sendiri seperti menambah penghasilan, jalur alternatif untuk ladang berbisnis, dan lain sebagainya. 


Komentar